Sunday, 14 January 2018

Kisah Ceki Cik Orang Sita.

Ditulis oleh: Melky Pantur***,
Minggu (14/1/2018.


[Inilah cik totem dari keturunan di Sita dan Wangkung Nunuk]

Pada masa lampau, demikian Keraeng Lambertus Paput, Jumat  (5/1/ 2018), Eyang mereka di suatu tempat melihat buliran padi ranum tengah tumbuh di tebing.

Konon dahulu kala, banyak orang yang memiliki ilmu Aji Senyawa atau Aji Gening seperti kisah Raja Angling Dharma, Raja Malaqapati - Baca juga Aji Gening dari Wae Teku Tenda. 

Lalu.............

Eyang yang belum diketahui namanya itu, coba berkomunikasi dengan semua jenis binatang. Hasil komunikasinya, awalnya dia meminta bantuan seekor tikus. Tikus itu tidak mampu mengambilnya karena buliran padi ranum itu masih melekat dengan tongkol atau batang padi yang siap dituai tersebut - dalam bahasa Manggarai disebut cehu.

Dalam keinginambilannya itu, Eyang itu meminta bantuan burung pipit (cik dalam bahasa orang Manggarai). Cik tersebut pun mampu mengambilnya.

Atas bantuan tersebut, Eyang dan cik itu mulai membuat perjanjian. Eyang itu bernazar bahwa sejak saat itu, dia dan keturunannya tidak boleh memakan burung cik hingga kapanpun.

Relasinya dengan Ceki Cik Orang Wangkung Nunuk.

Orang Wangkung Nunuk, keturunan mereka dilarang untuk memakan cik. Namun, belum ditelusuri lebih lanjut oleh Penulis, apakah cikal bakal ceki cik orang Wangkung Nunuk tersebut yang barangkali ada kaitannya dengan ceki dari Eyang Lambertus Paput?

Sumber foto: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ8s7UYHi_Gn621c9YvhYmMuS1iRKBFBGWdLTOHlVV1eTSBqtfr_E-LKltjfw


Bacaan lain:

Lihhttps://melky-pantur.blogspot.co.id/2017/08/golo-nderu.html

Lih. https://plus.google.com/117748896674938088790/posts/cXoJewtzSNf

No comments:

Post a Comment