Tuesday 28 November 2017

SIRIMESE.

Foto: Melky Pantur, 2010.
Inilah potret kampung Sirimese di Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. 

[Sirimese terdiri dari dua kata, yaitu siri (tiang) dan mese (besar). Dengan demikian, siri mese artinya tiang besar. Dalam konteks kehidupan orang Manggarai, sirimese itu identik dengan bongkok (tiang tengah rumah adat/gendang) karena tidak ada lagi siri yang berukuran besar dari bongkok. Untuk menyebut bongkok, lazim disebut molas poco (terbaca dalam upacara dan ritual roko molas poco). Dengan begitu, sirimese sama dengan molas poco].



[Kami saat tengah berdiskusi dengan warga di Sirimese bersama Geolog dari Bandung]






Sebelum tiba di sana, kami harus bermandi lumpur. Jalan yang diapiti jurang kiri dan kanan belum lagi tikungan tajam yang licin dan telah rusak, melintasi jalur itu meski ekstra hati-hati. Anda bisa melihatnya pada gambar berikut: 

Saat bergegas ke sana sebelum memasuki kampung.











Memasuki kampung Sirimese.



Tentu saja penderitaan Anda selama dalam perjalanan akan terbayar lunas setelah Anda melihat pemandangan Alam yang romantik memanjakan kornea mata Anda.


Menurut informasi yang saya peroleh dari seorang mahasiswa tamatan jurusan geologi tersebut, wilayah Pateng dan Rego pada zaman lampau terdapat sebuah gunung api purba. Gunung tersebut meletus pada 5 juta tahun yang lalu. Menurut dia, ada seorang mahasiswa calon doktor menulis disertasinya mengkaji tentang gunung purba tersebut yang meletus pada 5 juta tahun lalu. Tulisannya itu membawanya pada tingkatan Sarjana 3 atau doktor di bidang geologi.

Dilihat dari pengakuannya, wilayah Macang Pacar, Pacar, Rego hingga Kajong termasuk daerah yang suburnya luar biasa. Apapun yang ditanam pasti tumbuh, tidak salah disebut negeri tongkat dan kayu dilempar saja jadi tanaman.




Saat pulang, kami harus bertempur di jalur yang sama. Lih. gambar berikut:









Ada dua alternatif menuju ke Sirimese dari Kota Ruteng.
Jalur pertama: Ruteng - Cancar - Golowelu - Dahang - Momol - Sano - Pajo - Tentang - Sirimese. Jalur kedua: Ruteng - Kuwu - Wae Mbeleng - Beo Kina - Lenteng - Purang- Nanu - jembatan Wae Ri'i - Todo di Tentang lalu Sirimese. Jalur yang paling dekat adalah jalur kedua namun jalur kedua baru dibuka beberapa tahun lalu. Sekarang ini lagi mau dibangun jembatan menuju ke Reo dari Sirimese.











2 comments:

  1. Kae jujur saya putra asli rego belum pernah mndengar kisah gunung purba d rego. Tlong kajian datanya yang jelas

    ReplyDelete
  2. senang sekali......tinggal di sirimese bertahun2....saya orang yg tinggal di Pustu sirimese...salam agu ase kae sirimese....bangga mengenal orang sirimese

    ReplyDelete